Sabtu, 13 Juni 2015

kontraktor lapangan futsal di kuantan



085227902020 kami kontraktor lapangan futsal di kuantan kami kontraktor lapangan futsal siap membantu pekerjaan pembuatan lapangan futsal diseluaruh wilayah di Indonesia dengan harga terjangkau dan menyuesuaikan keuangan anda. Kami siap melayani pembuatan lapangan futsal di kontraktor lapangan futsal di bandung, kontraktor lapangan futsal Surabaya, kontraktor lapangan futsal Jakarta, kontraktor lapangan futsal murah, kontraktor lapangan futsal medan, kontraktor lapangan futsal bandung, kontraktor lapangan utsal di Surabaya, kontraktor lapangan futsal di bali, kontraktor lapangan futsal jogja, kontraktor lapangan futsal Makassar, kontraktor lapangan futsal bali, kontraktor lapangan futsal Banjarmasin, kontraktor lapangan futsal di semarang, kontraktor lapangan futsal di Jakarta, kontraktor lapangan futsal di medan, kontraktor lapangan futsal di Makassar, kontraktor lapangan futsal di pekanbaru, biaya pembuatan lapangan futsal jogja, kontraktor lapangan futsal di jogja, pembuat lapangan futsal jogja, kontraktor lapangan futsal lampung, kontraktor lapangan futsal malang, kontraktor lapangan futsal di malang, pembuat lapangan futsal di Makassar, kontraktor lapangan futsal pekanbaru, kontraktor lapangan futsal Palembang, kontraktor lapangan futsal purwokerto, kontraktor lapangan futsal di padang, kontraktor lapangan futsal semarang, kontraktor lapangan futsal samarinda
Kabupaten Kuantan Singingiatau Kuansing adalah salah satu kabupaten di ProvinsiRiau, Indonesia. Kabupaten Kuansing disebut pula dengan rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau (Rantau nan Tigo Jurai). Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing menggunakan adat istiadat serta bahasa Minangkabau. Kabupaten ini berada di bagian barat daya ProvinsiRiau dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar.
Kabupaten Kuantan Singingi beriklim tropis. Musim hujan berlangsung dari bulan September sampai bulan Februari dan curah hujan tertinggi pada bulan Desember. Musim kemarau pada bulan Maret sampai bulan Agustus.Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung berangin dan berbukit dengan kecenderungan 5–300. Dataran tinggi berbukit mencapai ketinggian 400-800 m di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan.
Terdapat dua sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi yaitu Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Peranan sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk mengahasilkan suplai listrik tenaga air. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti.
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensial yang besar di sektor pertambangan dan energi, yaitu emas, batu gamping, suntan, batu bara, gas alam, pasir sungai, sirtu, mangan dan kaolin. Pada bidang industri yang memiliki potensi ekonomi yaitu industri minyak sawit, industri lempengan karet, industri perabotan, industri pengolahan makanan tradisional, dan industri rumah tangga.Beberapa bidang potensial untuk investasi di antaranya pembangkit listrik dengan kapasitas kecil, agrikultur, pengolahan air bersih, dan pengembangan transportasi darat dan sungai.
Pemikiran awal Pembentukan Kabupaten
            Negeri Rantau Kuantan dan Rantau Singingi yang merupakan wilayah Kabupaten Kuantan Singingi sekarang, walaupun sedikit terdapat perbedaan latar belakang sejarah karena terdiri dari Laras dan Rantau yang berbeda, namun dalam bentuk karakteristik adat banyak memiliki persamaan. Begitu pula dengan struktur Kenegrian atau susunan Koto-Koto serta sumber adat dan asal kedatangan dan nama Datuk-Datuk.
            Negeri Rantau Kuantan pada awalnya adalah wilayah suatu kerajaan yang dikenal sebagai Kerajaan Kandis. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad 8 M. Bukti-bukti purbakala kerajaan ini terdapat di Padang Candi, Kampong Botung, Sangau, Lubuk Jambi, dan Kuantan Mudik. Negeri ini diatur dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan  adat. Pelaksanaannya atas kesepakatan/musyawarah para pemangku adat berupa Datuk-Datuk. Pusat pemerintahan kerajaan ini awalnya terletak di Padang Candi dan kemudian dipindahkan ke Kuantan Tengah, yaitu Kampong Dusun Tuo. Negeri ini waktu itu dikenal sebagai Nagori Duo Puluh Kurang Oso atau negeri terdiri dari 19 Koto yang dipimpin oleh 19 Datuk dengan berkedudukan di Koto-Koto. Koto-Koto itu terdiri dari 4 Koto di mudik yang berkedudukan di Lubuk Ambacang dengan pimpinannya Datuk Patih, 5 Koto Tengah berkedudukan di Kari dipimpin oleh Datuk Temenggung, 4 Koto di Gunung dipimpin oleh Datuk Bendaro, 1 Koto di Lubuk Ramo dipimpin Datuk Timbang Tail, 1 Koto di Logas Tanah Darek berkedudukan di Logas Tanah Darat yang dipimpin oleh Datuk Rajo Ruhum, dan 1 Koto di Pangean berkedudukan di Desa Koto Tinggi Pangean yang dipimpin oleh Penghulu nan Barompek.
            Negeri-negeri di Kuantan itu membentuk federasi, masing-masingnya dipimpin oleh "Urang Godang" (Orang Besar). Pada masanya menjadi konfederasi dipimpin oleh salah seorang Urang Godang, yaitu Datuk Bisai yang berkedudukan di Taluk Kuantan. Sementara di Singingi ada 2 Datuk yang dibedakan atas Raja Adat dari Pagaruyung dan Rajo Ibadat dari semenanjung Malaya, serta dibantu oleh 7 Datuk sehingga jumlahnya menjadi 9 Datuk yang disebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar