085227902020 kami kontraktor lapangan futsal di kuantan kami
kontraktor lapangan futsal siap membantu pekerjaan pembuatan lapangan futsal
diseluaruh wilayah di Indonesia dengan harga terjangkau dan menyuesuaikan
keuangan anda. Kami siap melayani pembuatan lapangan futsal di kontraktor
lapangan futsal di bandung, kontraktor
lapangan futsal Surabaya, kontraktor
lapangan futsal Jakarta, kontraktor
lapangan futsal murah, kontraktor lapangan futsal medan, kontraktor lapangan
futsal bandung, kontraktor lapangan utsal di Surabaya, kontraktor lapangan
futsal di bali, kontraktor lapangan futsal jogja, kontraktor lapangan futsal Makassar,
kontraktor lapangan futsal bali, kontraktor lapangan futsal Banjarmasin, kontraktor
lapangan futsal di semarang, kontraktor lapangan futsal di Jakarta, kontraktor
lapangan futsal di medan, kontraktor lapangan futsal di Makassar, kontraktor
lapangan futsal di pekanbaru, biaya pembuatan lapangan futsal jogja, kontraktor
lapangan futsal di jogja, pembuat lapangan futsal jogja, kontraktor lapangan
futsal lampung, kontraktor lapangan futsal malang, kontraktor lapangan futsal
di malang, pembuat lapangan futsal di Makassar, kontraktor lapangan futsal
pekanbaru, kontraktor lapangan futsal Palembang, kontraktor lapangan futsal
purwokerto, kontraktor lapangan futsal di padang, kontraktor lapangan futsal
semarang, kontraktor lapangan futsal samarinda
Kabupaten Kuantan Singingiatau Kuansing adalah salah satu
kabupaten di ProvinsiRiau, Indonesia. Kabupaten Kuansing disebut pula dengan
rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau (Rantau
nan Tigo Jurai). Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing menggunakan
adat istiadat serta bahasa Minangkabau. Kabupaten ini berada di bagian barat
daya ProvinsiRiau dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar.
Kabupaten Kuantan Singingi beriklim tropis. Musim hujan
berlangsung dari bulan September sampai bulan Februari dan curah hujan
tertinggi pada bulan Desember. Musim kemarau pada bulan Maret sampai bulan
Agustus.Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran
tinggi kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini
cenderung berangin dan berbukit dengan kecenderungan 5–300. Dataran tinggi
berbukit mencapai ketinggian 400-800 m di atas permukaan laut dan merupakan
bagian dari jajaran Bukit Barisan.
Terdapat dua sungai besar yang melintasi wilayah Kabupaten
Kuantan Singingi yaitu Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Peranan sungai
tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air
bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan untuk
mengahasilkan suplai listrik tenaga air. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai
Kuantan mengaliri 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Hulu Kuantan,
Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah,
Kecamatan Benai, Kecamatan Pangean, Kecamatan Kuantan Hilir, Kecamatan Inuman
dan Kecamatan Cerenti.
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki potensial yang besar di
sektor pertambangan dan energi, yaitu emas, batu gamping, suntan, batu bara,
gas alam, pasir sungai, sirtu, mangan dan kaolin. Pada bidang industri yang
memiliki potensi ekonomi yaitu industri minyak sawit, industri lempengan karet,
industri perabotan, industri pengolahan makanan tradisional, dan industri rumah
tangga.Beberapa bidang potensial untuk investasi di antaranya pembangkit
listrik dengan kapasitas kecil, agrikultur, pengolahan air bersih, dan
pengembangan transportasi darat dan sungai.
Pemikiran awal Pembentukan Kabupaten
Negeri
Rantau Kuantan dan Rantau Singingi yang merupakan wilayah Kabupaten Kuantan
Singingi sekarang, walaupun sedikit terdapat perbedaan latar belakang sejarah
karena terdiri dari Laras dan Rantau yang berbeda, namun dalam bentuk
karakteristik adat banyak memiliki persamaan. Begitu pula dengan struktur
Kenegrian atau susunan Koto-Koto serta sumber adat dan asal kedatangan dan nama
Datuk-Datuk.
Negeri
Rantau Kuantan pada awalnya adalah wilayah suatu kerajaan yang dikenal sebagai
Kerajaan Kandis. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad 8 M. Bukti-bukti
purbakala kerajaan ini terdapat di Padang Candi, Kampong Botung, Sangau, Lubuk
Jambi, dan Kuantan Mudik. Negeri ini diatur dan dilaksanakan berdasarkan
ketentuan adat. Pelaksanaannya atas
kesepakatan/musyawarah para pemangku adat berupa Datuk-Datuk. Pusat
pemerintahan kerajaan ini awalnya terletak di Padang Candi dan kemudian
dipindahkan ke Kuantan Tengah, yaitu Kampong Dusun Tuo. Negeri ini waktu itu
dikenal sebagai Nagori Duo Puluh Kurang Oso atau negeri terdiri dari 19 Koto
yang dipimpin oleh 19 Datuk dengan berkedudukan di Koto-Koto. Koto-Koto itu
terdiri dari 4 Koto di mudik yang berkedudukan di Lubuk Ambacang dengan
pimpinannya Datuk Patih, 5 Koto Tengah berkedudukan di Kari dipimpin oleh Datuk
Temenggung, 4 Koto di Gunung dipimpin oleh Datuk Bendaro, 1 Koto di Lubuk Ramo
dipimpin Datuk Timbang Tail, 1 Koto di Logas Tanah Darek berkedudukan di Logas
Tanah Darat yang dipimpin oleh Datuk Rajo Ruhum, dan 1 Koto di Pangean
berkedudukan di Desa Koto Tinggi Pangean yang dipimpin oleh Penghulu nan
Barompek.
Negeri-negeri di Kuantan itu membentuk federasi, masing-masingnya
dipimpin oleh "Urang Godang" (Orang Besar). Pada masanya menjadi
konfederasi dipimpin oleh salah seorang Urang Godang, yaitu Datuk Bisai yang
berkedudukan di Taluk Kuantan. Sementara di Singingi ada 2 Datuk yang dibedakan
atas Raja Adat dari Pagaruyung dan Rajo Ibadat dari semenanjung Malaya, serta
dibantu oleh 7 Datuk sehingga jumlahnya menjadi 9 Datuk yang disebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar