085227902020 kami kontraktor lapangan futsal di muaro jambi kami
kontraktor lapangan futsal siap membantu pekerjaan pembuatan lapangan futsal
diseluaruh wilayah di Indonesia dengan harga terjangkau dan menyuesuaikan
keuangan anda. Kami siap melayani pembuatan lapangan futsal di kontraktor
lapangan futsal di bandung, kontraktor
lapangan futsal Surabaya, kontraktor
lapangan futsal Jakarta, kontraktor
lapangan futsal murah, kontraktor lapangan futsal medan, kontraktor lapangan
futsal bandung, kontraktor lapangan utsal di Surabaya, kontraktor lapangan
futsal di bali, kontraktor lapangan futsal jogja, kontraktor lapangan futsal Makassar,
kontraktor lapangan futsal bali, kontraktor lapangan futsal Banjarmasin, kontraktor
lapangan futsal di semarang, kontraktor lapangan futsal di Jakarta, kontraktor
lapangan futsal di medan, kontraktor lapangan futsal di Makassar, kontraktor
lapangan futsal di pekanbaru, biaya pembuatan lapangan futsal jogja, kontraktor
lapangan futsal di jogja, pembuat lapangan futsal jogja, kontraktor lapangan
futsal lampung, kontraktor lapangan futsal malang, kontraktor lapangan futsal
di malang, pembuat lapangan futsal di Makassar, kontraktor lapangan futsal
pekanbaru, kontraktor lapangan futsal Palembang, kontraktor lapangan futsal
purwokerto, kontraktor lapangan futsal di padang, kontraktor lapangan futsal
semarang, kontraktor lapangan futsal samarinda
Masyarakat Desa Muara Jambi merupakan masyarakat yang
berasal dari perkembangan Marga Maro Sebo
yang telah lama hidup dan berkembang di wilayah ini. Perkembangan Marga
Maro Sebo diyakini oleh masyarakat telah berlangsung sebelum berdirinya
kompleks percandian di daerah ini. Namun jika dilihat lebih jauh hubungan ini
belum dapat dijawab dan diperkuat dengan temuan-temuan yang telah berhasil
ditemukan. Dilihat dari hubungan nilai-nilai budaya masyarakat Muara Jambi saat
ini yang berlandaskan nila-nilai islam berbeda dengan nilai-nilai Budha.
Dalam perspesifikasi masyarakat Muara Jambi, Maro diartikan
maju. Sementara itu muara dalam pengetahuan mereka diartikan sebagai daerah
yang menjadi pusat aktivitas sehari-hari mereka, seperti: tempat berkumpun,
MCK, sarana transportasi dan lain-lain.
Bangunan candi dan
benda purbakala yang ditemukan. Perlu dilakukan kajian yang lebih lanjut untuk
mengetahui jawaban pertanyaan ini.Perkembangan kehidupan masyarakat Marga Muaro
Sebo pada awalnya berkembang di beberapa wilayah kampong asli antara lain:
Kunangan, Talang Duku, Tebat Patah, Kemingking Dalam, Teluk Jambu, Dusun Mudo,
Sekumbung dan Muara Jambi. Dalam struktur pemerintahan marga di wilayah
persekutuan adat Marga Muaro Sebo dipimpin oleh seorang Pesirah. Kependudukan
Pesirah dalam pemerintahan Marga Muaro Sebo berpusat di Kampung Muara Jambi.
Dalam sejarah pemerintahan di persekutukan adat Marga Sebo
di Muara Jambi telah dipimpin oleh beberapa orang pesirah.beberapa pemerintahan
Pesirah yang telah menerima antara lain adalah:
Catatan sejarah tentang pemeritahan pesirah yang telah
berlangsung di Muara Jambi diperkirakan berlangsung hingga masa penjajahan
colonial Belanda. Catatan peristiwa dan kejadian-kejadian yang berlangsung
dalam masa pemerintahan pesirah tidak terwarisi secara baik pada generasi
sekarang. Pada masa kemerdekaan terjadi peralihan dalam system pemerintahan
adat daerah ini. Penamaan Pesirah untuk pemimpin pemerintahan diganti dengan
sebutan Penghulu. Pengunaan istilah penghulu ini digunakan hingga diterapkannya
kebijakan tentang system pemerintahan desa sebagai pemerintahan terendah di
Pesirah/Penghulu sebagai system pemerintahan adat di Jambi, khususnya di Muara
Jambi berganti ke bentuk pemerintahan desa.
Palembang, Kerinci, Riau dan Curup. Kelompok etnis pendatang
yang paling banyak adalah jawa. Banyaknya penduduk dari Jawa di desa Muara
Jambi dilator belakangi oleh pengaruh hubungan kekerabatan. Orang Jawa yang
terlebih dahulu masuk ke Desa Muara Jambi dan telah mempunyai kehidupan yang
sudah mapan (punya rumah dan kebun). Pada saat pulang ke Jawa (lebaran/acara
keluarga0, ketika kembali lagi mereka membawa serta kerabatnya datang ke Muara
Jambi. Pola migrasi seperti ini tidak berlaku di Muara Jambi saja. Pada umumnya
di propinsi Jambi, migrasi penduduk dari jawa memperlihatkan intensitas yang
tinggi. Semakin sempitnya lahan yang sebanding lagi dengan perkebunan penduduk
menjadi factor utama terjadinya migrasi tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, interaksi dan hubungan social
yang berlangsung dengan menggunakan bahasa Melayu. Nilai-nilai Agama Islam
sangat kuat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pada umumnya masyarakat Desa
Muara Jambi merupakan pemeluk Agama Islam.
Pada saat in kehidupan kepala keluarga yang ada di Desa
Muara Jambi lebih kurang 600 kepala keluarga diperkirakan jumlah penduduk desa
sekitar 2119 jiwa, dari jumlah ini penduduk Desa Muara Jambi yang berjenis
kelamin perempua berjumlah 1059 jiwa.
Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah
Desa Muara Jambi. Komposisi penduduk yang dibagi atas klasifikasi usia dapat
dilihat melalui table berikut ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar